Motifasi Hidup: Maret 2018

Karma Hitam

● Betapa sedihnya seorang yg sdah merawat, memberi makan, memberi fitamin agar tumbuh sehat, memberikan didikan dan mendidikan anaknya hingga tumbuh dewasa...

● Namun ktika si anak dewasa justru malah memikirkan dirinya sendiri, memikirkan pacarnya...

● Bukanya mnjadi pusaka keluarga yg bsa membahagiakan, meringankan beban, dan membawa orangtua ke jalan Pahala, tetapi malah seperti senjata makan tuan...

● Padahal seandai seorang anak tau dan mau tau bahwa kunci bahagia, kunci rizki, kunci segalanya adalah pda doa restu orangtua, insyaa Allah ia akan memilih jalan ridho orangtua..

● Ketahuilah..!! perbuatan yg merusak nasip sendiri adalah bermain~main dengan dosa, yg sekiranya bsa membuat orangtua susah, dalam bahasa jawa di sebut (KARMA HITAM)

● Tak terlihat wujudnya tapi dapat di rasakan akibatnya di kemudian hari..

● Bila sadar maka sadarlah sebelum semua jadi beban yg berkepanjangan..

Memuji Allah dapat emas

Sebuah kisah inspiratif yang mungkin bisa menjadi teladan dan meningkatkan Iman juga Takwa kepada Allah S.w.t.

Di riwayatkan dalam sebuah Hadis Shaheh Thabrani. Dari Anas r.a. Sesungguhnya Rasulullah S.a.w. pernah melawati seorang Arab Badwi yang sedang berdoa dalam Shalatnya (usai Shalat) sebagai berikut. (Mf kami ulas terjemahanya saja karna peralatan ketik tulisan Arab sedang rusak).

Doa orang Badwi kepada Allah S.w.t yang membuat Rasulullah perhatian kepadanya:

(Wahai Dzat yang tak pernah di lihat oleh semua mata, Yang tak pernah terjangkau oleh semua perkiraan, Yang tak dapat di sifati oleh semua yang menyifati, Yang tak pernah di ubah oleh semua yang baru, Yang tak pernah takut kepada malapetaka perubahan masa, Yang mengetahui beratnya gunung~gunung, takaran seluruh samudera, jumlah curah seluruh hujan, dan jumlah dedaunan pohon~pohon, dan jumlah semua yang di selimuti kegelapan malam dan seluruh yang di terangi oleh terangnya siang, tidak tertutup bagi~Nya langit yang satu terhadap langit yang lainya, tidak juga bumi yang satu terhadap bumi lainya, tidak juga lautan berikut semua yang ada di kedalamanya, juga gunung berikut kekerasan batu batu karangnya, Jadikanlah sebaik~baik umurku pada ahirnya, dan sebaik~baik amalku pada penutupnya, dan jadikanlah sebaik~baik hari~hariku, hari pertemuanku dengan~Mu (pada hari kemudian).

(Mendengar pujian seperti itu) Rasulullah S.a.w. menunjuk seorang laki~laki agar membawa orang itu ke hadapan Rasulullah S.a.w.

Kata beliau Rasulullah S.a.w. "Apabila orang itu telah selesai Shalat bawalah ia padaku".

Ketika orang Arab Badwi telah menyelesaikan Shalatnya maka utusan itupun menemuinya. Bersamaan dengan itu Rasulullah S.a.w. telah memberi hadiah Emas dari sebagian hasil tambang.

Ketika orang Arab Badwi menghadap Nabi S.a.w. maka beliau memberikan hadiah Emas lalu bertanya kepadanya:

"Wahai orang Arab Badwi kamu berasal dari suku mana..??"

"Ia menjawab: Saya berasal dari Bani Amir Bin Sha'sha'ah, Ya Rasulullaah"

"Beliau bertanya lagi, "Tahukah kamu, karena apa aku menghafiahkan Emas ini padamu??".

"Ia menjawab: karna kekerabatan antara kami denganmu Yaa Rasulullah"

Maka beliau Rasulullah Bersabda "Sesungguhnya bagi kerabat itu memang ada haknya, tetapi aku menghadiahkan Emas ini padamu karna begitu indahnya pujianmu kepada Allah Azza Wajalla".

Hadis Riwayat Tabrani~ Majma'uz Zawaid I/242.

Dari kisah tersebut dapat di ambil hikmahnya yaitu kalimat doa yang indah dan penuh makna, Sabda Rasulullah S.a.w. tentang hak bagi kerabat, dan  semoga dari kisah ini dapat kita jadikan pelajaran yang baik, Insyaa Allah kalau ada waktu dan peralatan ketik huruf Arabnya sudah beres, bisa kami postingkan doa di atas di blog ini atau blog kami yang lain.

Semoga bermanfaat.