Motifasi Hidup: Juli 2017

Pembawa sandal ini ternyata ahli Syurga

Dari Anas bin Malik r.a. menceritakan, "Kami sedang duduk bersama Rasulullah S.a.w., tiba~tiba beliau bersabda,

"Sekarang akan muncul di hadapan kalian seorang ahli surga".

Tak lama kemudian munculah seorang dari kaum anshar, dari janggutnya menetes air bekas wudhu, dan ia menggantungkan sandalnya di tangan kirinya.

Ke esokan harinya Nabi S.a.w. mengatakan yang seperti perkataan kemarin. Lalu muncul lagi orang Anshar yang sama seperti hari pertama.

Pada hari yang ketiga Rasulullah S.a.w. mengulang perkataan yang sama, dan orang Anshar itu lagi yang muncul dalam keadaan yang sama.

Ketika Rasulullah S.a.w. pergi, Abdullah bin Amr r. huma mengikuti orang Anshar itu (hingga ke rumahnya), lalu Abdullah bin Amr berkata padanya,,

"Aku telah bertengkar dengan ayahku dan aku bersumpah tidak akan kembali padanya selama tiga hari, menurutmu bolehkah aku tinggal di rumahmu hingga tiga hari??." ia menjawab "ya".

Anas r.a. melanjutkan: Abdullah bin Amr menceritakan bahwa ia menginap selama tiga malam di rumah orang Anshar itu, tetapi ia tidak pernah melihatnya beribadah pada malam hari, kecuali apabila ia terbangun dan mengubah posisi tidurnya di atas tempat tidur, ia berdzikir kepada Allah dan mengucapkan takbir, sehingga ia bangun untuk melakukan Shalat subuh.

Abdullah meneruskan ceritanya, "Ada satu perkara lagi, bahwa aku tidak pernah mendengar sesuatu yang di ucapkanya kecuali yang baik~baik saja.

Ketika tiga malam itu berlalu dan hampir saja aku merendahkan amalanya, maka aku berkata padanya, "Hai hamba Allah, tidak ada pertengkaran antara aku dengan ayahku juga tidak ada perselisihan, tetapi sebenarnya adalah aku telah mendengar Rasulullah S.a.w. mengatakan tentang dirimu kepada kami sebanyak tiga kali, kata beliau:

"Akan muncul kepada kalian seorang ahli Surga, lalu yang muncul adalah engkau. sebanyak tiga kali beliau mengatakan demikian dan tetaplah yang muncul adalah engkau"

Kemudian aku ingin tinggal bersamamu agar aku dapat melihat (mengetahui) apa amalanmu? lalu aku mengikutimu. tetapi ternyata aku tidak melihat engkau melakukan amalan amalan (yang istimewa). amal apa yang telah menyampaikan dirimu pada posisi yang mana Rasulullah S.a.w. menyatakan (bahwa engkau ahli Surga)?.

Orang Anshar itu menjawab, "Tidak ada amal (yang istimewa) kecuali yang sebagaimana yang engkau lihat". Abdullah bin Amr r.huma melanjutkan ceritanya, "ketika aku akan pergi, ia memanggilku lalu berkata:

"Amalku biasa~biasa saja seperti yang engkau lihat, kecuali sesungguhnya aku tidak mendapati dalam hatiku kebencian kepada siapapun di antara orang~orang Islam. dan aku juga tidak pernah iri kepada siapapun atas kebaikan (nikmat) Allah yang telah di berikan kepadanya.

Abdullah bin Amr r.huma berkata, "Inilah amal yang telah menyampaikan dirimu pada kedudukan tersebut, dan inilah amal yang tidak mampu kami lakukan.

(Hr Ahmad dan al Bazzar dengan matan yang sama, dan para perawi Ahmad adalah shahih, Majma'uz Zawaa'id VIII/150)

Kisah inspiratif di atas benar~benar membuat kita berfikir, ternyata ahli Syurga itu tidak di tentukan oleh Amal saja, tetapi juga kebaikan hati yang lebih utama.

Semoga bisa jadi pelajaran untuk kita semua, agar bisa hidup lebih baik serta mendapat posisi baik di Ahirat kelak Aamiin...

Dosa maksiat

Sesungguhnya perbuatan dosa dan maksiat itu memiliki pengaruh yang kuat terhadap kesehatan badan dan hati. Di samping memberikan kesialan yang nyata dalam hidup umat dan bangsa.

Al-Imam Al-Allamah Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah rahimahullah menyatakan: “Perlu diketahui bahwa perbuatan dosa dan maksiat itu memiliki dampak yang buruk. Dan sudah barang tentu dampak buruknya terasa di dalam hati sebagaimana racun berdampak buruk terhadap tubuh. Bukankah setiap keburukan dan penyakit yang ada di dunia dan Akhirat disebabkan oleh perbuatan dosa dan maksiat ?!

Apa yang membuat Adam dan Hawa harus keluar dari Surga ? Apa yang membuat Iblis diusir dari kerajaan langit, dikutuk, diubah wujud lahir dan batinnya, dan diganti kedudukannya; dari dekat menjadi jauh, dari rahmat menjadi laknat, dari elok menjadi jelek, dan dari Surga menjadi Neraka yang menyala-nyala ?

Apa yang membuat seluruh penduduk bumi tenggelam, bahkan air menutupi puncak-puncak gunung ?

Apa yang membuat angin topan menghantam kaum Ad dan membuat mereka mati bergelimpangan di atas tanah laksana batang-batang pohon kurma yang tumbang, serta meluluh lantahkan bangunan, tanaman, pepohonan dan binatang ternak mereka. Sehingga mereka menjadi pelajaran berharga bagi umat-umat lainnya sampai hari Kiamat.?

Apa yang mengirimkan teriakan keras kepada kaum Tsamud hingga memotong-motong jantung yang ada di dalam dada mereka dan membuat mereka mati seketika ?

Apa yang membuat kampung yang dihuni kaum homoseks diangkat ke atas lalu dibalik 180 derajat dan dihunjamkan kembali ke dalam bumi, kemudian diikuti dengan hujan batu panas yang menimpa mereka, dan itu tidak terlalu jauh dari orang-orang yang zhalim.?

Apa yang membuat kaum Syu’aib dikirimi awan azab layaknya naungan, kemudian setelah berada tepat di atas kepala mereka, tiba-tiba awan itu menghujani mereka dengan api yang menyala-nyala ?

Apa yang membuat Fir’aun dan kaumnya tenggelam di lautan, kemudian ruhnya dibawa ke Neraka jahannam; sehingga tubuhnya tenggelam sedangkan ruhnya dibakar di Neraka Jahannam?

Apa yang membuat kaum-kaum sesudah Nuh ‘alaihissalam dibinasakan dengan aneka hukuman dan dihancur-leburkan ?

Apa yang membuat Bani Israil diserang oleh orang-orang yang memiliki kekuatan besar, lalu mereka merajalela di tengah-tengah kampung, membunuh para lelaki, menawan anak-anak dan wanita, membakar rumah-rumah, dan menjarah harta benda, kemudian mereka menyerang kembali dan menghancurkan apa saja yang mereka hancurkan ?

Apa yang membuat Bani Israil ditimpa bermacam-macam azab dan hukuman; mulai dari pembunuhan, penawanan, penghancuran negeri, kekejaman penguasa hingga pengubahan wujud mereka menjadi kera dan babi ?

Dan pada akhirnya Allah Subhanahu wa Ta’ala bersumpah dengan firman-Nya :
Sesungguhnya Dia (Allah) akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk-buruknya. (QS. Al-A’raf :167)

Ibnul Qoyyim terus menyebut hukuman-hukuman atas perbuatan dosa dan maksiat serta pengaruhnya terhadap hati dan badan di dunia dan Akhirat. Seraya menyitir nash-nash Alquran dan Hadits, beliau menelusuri kejadian-kejadian yang menimpa berbagai umat dan masa, serta sejarah orang-orang yang mendustakan dan mengingkari firman Allah.

Hukuman-hukuman yang bisa menimpa orang-orang yang berbuat maksiat antara lain: terhalang dari ilmu dan rezeki, merasakan kesepian, kesulitan dan kegelapan, lemah hati dan badan, terhalang dari ketaatan, terhapusnya berkah, hina di mata Allah, rusaknya akal, lemahnya tekad, terkuncinya hati, padamnya cahaya cemburu, hilangnya rasa malu, lenyapnya nikmat, datangnya petaka, rasa takut, gentar, gelisah, buta hati, dan datangnya bermacam-macam azab, bencana, hukuman, dan penderitaan hidup di dunia, di dalam kubur dan di Hari Kiamat. Pendek kata, segala macam keburukan dan kerusakan di air, udara, tanam-tanaman, buah-buahan, tempat tinggal, manusia, Negara, darat, angkasa, laut, dunia dan Akhirat, penyebabnya tidak lain adalah perbuatan dosa dan maksiat. Sunnatullah ini telah ditegaskan di dalam Alquran Al-Karim. Terutama ketika menceritakan tentang umat-umat terdahulu yang mendustakan firman Tuhan. Ini dimaksudkan agar menjadi pelajaran dan peringatan bagi orang yang punya hati, mau mendengar dan menyaksikan apa yang terjadi.

Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka diantara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan diantara mereka ada yang ditimpa suara keras yang menguntur, dan diantara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan diantara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. (QS. Al-‘Ankabut :40)

Korban orangtua

Menikahlah demi menggapai cita~cita.
Bukan sekedar suka~suka.

Sebab sebagian besar rumahtangga bubrah.
Di sebabkan oleh mereka yang tidak amanah.

Anak menjadi korban mereka
Orangtua yang tidak mencinta.

Masa depanya terurai berai tak tau mana yg harus di gapai
Karna orangtua yang cerai.

Orangtua egois
Anak yang menangis.

Orangtua yang ceroboh
Anak yang menjadi bodoh.

Tembang penggugah hati

Mari kita sadar bahwa hidup ini cuma sekali.
Tak akan pernah ada yang kedua kali.

Enak atau tidak di ahirat nanti.
Semua tergantung di dunia ini.

Bila hanya hidup se enak sendiri.
Alamat kelak mendapat siksa yg ngeri.

Dunia hanyalah cobaan bagi yg mngerti.
Karna setelah ini semua kan mati.

Semua yang di miliki di tinggal pergi.
Yang di pakai cuma kain mori.

Di alam kubur malaikat sudah menanti.
Satu membawa gada satu bawa cemeti.

Berbagai pertanyaan pun menghujani.
Jika tidak bisa menjawab maka jasat pun di sambar gada dan cemeti.

Hancur luluh lalu di pulihkan kembali.
Keadaan seperti itu ntah kapan terahiri.

Tak ada satupun penolong menghampiri.
Yang ada hanyalah menderita sendiri.

Penyesalan pun tiada arti.
Sebab semua sudah terlambat dan sudah mati.

Siksa kubur pun di alami.
Hingga tiba hari kiamat nanti.

Sa'at ini selagi masih hidup sebaiknya segera di taubati.
Mumpung nyawa masih di dada ini.

Semoga Tuhan meridhoi.
Niat yang tulus ini untuk menyesali cara hidup yg kliru slama ini.


By: Guntur

Sekedarnya saja

Boleh saja mengejar kekayaan, kesuksesan, kesejahteraan, dan cita~cita, selagi tidak melupakan siapa yang memberi semua itu.

Agar suatu sa'at setelah mendapatkan apa yang di ingin, setelah sukses lalu di ambil kembali oleh sang Maha Pemberi.

Terkadang hanya dalam sekedipan mata saja semua bisa lenyap, ntah itu terkena musibah kebakaran, kecelakaan, sakit tak kunjung sembuh atau bahkan karna faktor yang lain.

Tuhan tidak kurang cara untuk mengambil kembali apa yang telah di berikan kepada hamba~Nya.

Perlu di fikir kembali jikalau terlalu berambisi atau terlalu ngoyo dalam mengejar keinginan bukanlah cara hidup yang baik meskipun berhasil di kemudian hari.


Lebih baik pelan tapi pasti dan di barengi dengan cara religi, agar apa yang di peroleh menjadi barokah serta bermanfaan dunia ahirat.

Bila memang Tuhan menakdirkan kaya dan sejahtera, tak akan pergi kemana.

Kisah yang mengharukan

kisah seseorang yang memenuhi hidupnya dengan kesabaran ketika ditimpa musibah dan bersyukur di saat lapang.

Cerita ini dikisahkan oleh Abdullah bin Muhammad dan diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dalam Kitab ats-Tsiqat. Abdullah bin Muhammad menuturkan:

Suatu hari ketika aku menjaga di daerah perbatasan Aris di wilayah Mesir, aku melihat sebuah kemah yang sempit di padang pasir yang terik. Lalu aku pun mendekati kemah tersebut.

Aku melihat ada seorang laki-laki yang kedua tangannya buntung, kedua kakinya pun tiada, ditambah telinga yang sudah tuli dan mata yang telah rabun. Namun aku mendengar ia mengatakan:

“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku danbersyukur atas kemuliaan yang Engkau berikan kepadaku atas hamba-hamba-Mu yang lain.”

Maka aku pun heran dengan apa yang ia katakan.

Lalu aku mendekatinya dan aku tanyakan “Wahai saudaraku atas nikmat Allah yang mana engkau bersyukur?”

Ia mengatakan, “Diamlah! Kalau sekiranya Allah datangkan lautan niscaya laut tersebut akan menenggelamkanku, atau ia datang api yang menggunung tentulah api tersebut akan membakar tubuhku, atau ia jatuhkan langit pastilah langit itu menghancurkanku.

Tapi aku akan senantiasa bersyukur kepada-Nya.” Aku katakana, “Bersyukur atas apa?” Ia menjawab “Dia telah menganugerhkanku lisan, yang senantiasa mengingat dan bersyukur kepada-Nya.”

Lalu ia melanjutkan, “Saudaraku, aku memiliki seorang anak yang biasa menyuapiku ketika akhu hendak makan dan mengantarkan aku untuk beribadah.

Namun tiga hari ini aku kehilangannya.

Tolong carikan ia untukku.” Aku pun mencarikan anaknya, ternyata sang anak diterkam oleh hewan buas.

Aku merasa bingung, kalimat apa yang akan aku sampaikan sementara keadaannya sekarang saja sangat memprihatinkan.

Lalu aku datang kepadanya, aku buka cerita dengan mengisahkan kisah Nabi Ayyub. Aku katakana,

“Wahai saudaraku tahukah engkau tentang Ayyub?”

“Iya aku mengetahuinya.”

Jawabnya. “Bukankah Allah telah menjadikannya miskin, lalu bagaimana keadaannya?” kataku. Ia menjawab,

“Ia bersabdar.” Allah pun mewafatkan anak-anaknya, bagaimana keadannya?” Sambungku.

“Ia bersabar.” Jawabnya. Lalu Allah pun menambah musibahnya dengan penyakit di tubuhnya, bagaimana keadaannya? Tanyaku lagi.

“Ia bersabar.”

Lalu ia memotong pembicara'an, “Saudaraku, katakana dimana anakku! Aku sangat lapar.”

Aku katakan, “Berharaplah pahala dari Allah atas musibah yang menimpamu, anakmu dimangsa hewan buas.”

Lalu ia mengucapkan, “Alhamdullah, segala puji bagi Allah yang telah mengadurehkanku keturunan yang tidak bermaksiat kepada-Nya sehingga ia tidak di Adzab di Neraka lalu ia tersendak dan wafat.

Melihat keadaan demikian, aku pun sempat merasakan kebingungan. Bagaimana harus memandikan, mengafani, dan menguburkannya seorang diri.

Tak lama setelah itu, datanglah empat orang penunggang kuda menghampiriku. Mereka bertanya,

“Wahai saudara, apa yang menimpamu?”

Aku menjawab, “Aku bersama seseorang dan ia telah wafat.”

Lalu mereka meminta jasad yang telah kututupi itu dibukakan wajahnya, bisa jadi mereka mengenal jasad tersebut.

Sontak ketika melihat wajah jenazah tersebut mereka berteriak “Subhanallah!! Ini adalah mata yang senantiasa menangis karena Allah, wajah yang tertunduk karena takut kepada Allah, dan tangan yang senantiasa digunakan berdoa kepada Allah.”

Aku pun bertanya, “Wahai saudaraku, apakah kalian mengenalnya?”

Mereka menjawab, “Engkau tidak mengenalnya?! Ia adalah Abu Qilabah sahabat dari Abdullah bin Abbas (sepupu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam)" Ia menghindar dari jabatan hakim.

Akhirnya kami mandikan, kafankan, dan kami kuburkan ia. Keempat penunggang kuda itu pun melanjutkan perjalanan dan aku kembali berjaga-jaga di daerah perbatasan.

Demikian kisah Inspiratif yg sungguh sangat memberi contoh pada kita, agar senantiasa bersyukur atas segala ni'mat yg Allah berikan pada kita..

Semoga Allah Ta'ala senantiasa memberi kita hidayah agar tetap dalam ketakwa'an.. Aamin..

Trauma putus cinta

Menurut keterangan dari seorag Dokter, trauma bisa menyebabkan penyakit yang pasti terjadi dan di alami oleh semua orang..

Yaitu sakit encok, rematik, dan ngilu di persendian, bahkan bisa kena magh, tipus, dan yg lainya..

Tergantung tingkat kesetan seseorang, kapan penyakit tersebut menyerang tubuh, dan faktor utama penyebab kesehatan drop adalah karna trauma dengan sesuatu..

Jika masih remaja atau ABG, sudah mengalami trauma, ntah itu karna cinta atau karna sesuatu yg lain, maka mesti hati-hati dan tetap menjaga kssehatan...

Biasanya jika usia masih muda, sakit tersebut belum begitu terasa atau masih gejala, aka tetapi sebelum tua atau mengijak usia di atas 22 tahun ke atas akan merasakan efeknya dari gejala menjadi positif terjangkit..

Sehingga belum tua sudah sakit-sakitan, nah kan rugi banget jika usia muda sudah menanam gejala penyakit dalam diri yg di sebabkan oleh perbuatanya sendiri..

Apa arti rupa, apa arti kekaya'an, apa arti smua yg di miliki jika sudah terserang penyakit...

Jika sa'at ini belum mengalami trauma, sbaiknya menjaga agar tidak mendekati yg menjadikan trauma, dan jika sudah mengalami maka imbangi dengan olahraga teratur Insyaa Allah badan snantiasa terjaga ksehatanya..

Kebaikan yang manakah

Ketika semua orang berbuat baik pada kita, jangan senang dulu...!!!!

Coba tengok, kebaikan yang manakah yang kita lakukan, hingga semua orang bisa berbuat baik kepada kita...

Sebanding kah kebaikan mereka dengan kebaikan yang kita lakukan..???

Jelas tidak...!!!! mungkin kita berbuat baik hanya kepda beberapa orang saja . . .

Semakin banyak kita merenung dan intropeksi, maka semakin hari hidup kita semakin baik . . .

Sehingga Rahmad Allah selalu tercurah kepada kita tanpa hitungan . . .

Syukuri yang di miliki

Kita selalu memikirkan apa yang tidak dimiliki dan tidak berterima kasih kepada Tuhan atas apa yang telah dimiliki...

Kita hanya  melihat penderitaan dari sisi negatif tanpa mau melihat sisi positifnya...

Kita selalu merasa sedih terhadap kekurangan yang dimiliki namun tidak pernah merasa beruntung dengan kelebihan yang di miliki...

Dengan itu smua kita bisa berintropeksi sehingga bisa hidup yang lebh baik dan bahagia...

Semoga kita senantiasa mejadi hamba yang selalu bersyukur...

Sayangi ia selagi masih ada

Sa'at engkau memiliki pasangan,,,

Sayangilah ia...
Kasihilah dia,,.
Manjakanlah ia dengan kasih sayang..
Syukurilah keberada'anya..

Sebelum Allah sang Maha pemilik Mengambil ia dari kita..
Dan kita menjadi canggung seperti Burung kehlangan sayap..

Hikayat yg indah berganti cerita,,
Kisah bahagia berganti airmata..
Tangisan menjadi pengantar tidur..

Airmata sebagai pembasuh muka dikala terbangun..
Mereka adalah orng berarti bagi kita...

Sayangi mreka sbelum mnyesal atas kepergianya..